Kelinci merupakan
hewan peliharaan yang bisa dijadikan sebagai sahabat terbaik untuk siapa saja
bahkan untuk anak-anak. Jenis hewan peliharaan ini merupakan hewan yang jinak
dengan tampilan yang menyenangkan sehingga menarik dipandang mata. Selain dijadikan sebagai hewan peliharaan
ternyata kelinci juga bisa dijadikan sebagai salah satu bahan pangan yang
sangat menarik untuk dihidangkan dan disantap. Tapi... untuk kali ini admin
minta maaf ya sob,... karena admin tidak akan membahas pemanfaatan kelinci
sebagai salah satu hidangan istimewa yang siap saji melainkan pembahasan kali
ini hanya dibatasi pada pemanfaatan kelinci sebagai hewan peliharaan yang lucu
dan menyenangkan he..he..he..
Kelinci merupakan
hewan mamalia dari famili Leporidae. Pada mulanya kelinci merupakan hewan liar
yang hidup dan banyak ditemukan di daerah Afrika sampai daratan Eropa. Seiring dengan
waktu dan adanya perubahan zaman, dewasa ini kelinci sudah banyak ditemukan di
hampir setiap negara dengan berbagai macam varietasnya. Kegiatan pengklasifikasian
kelinci dimulai sejak tahun 1912 dimana pada saat itu kelinci diklasifikasikan
dalam ordo Lagomorpha yang dibedakan menjadi dua famili yaitu: Ochtonidae (jenis
pika yang pandai bersiul) dan Leporidae (termasuk di dalamnya jenis kelinci dan
terwelu)
Kelinci mulai
dikenal di Indonesia sejak Indonesia dijajah oleh Bangsa Belanda (sekitar tahun
1835). Pada masa itu penyebutan nama “kelinci” untuk mamalia berbulu ini diserap
dari Bahasa Belanda yaitu konijntje yang berarti "anak
kelinci". (Jadi sob.... tidak selamanya penjajahan itu selalu berdampak negatif,
meskipun dampak positifnya sangat-sangat kecil he...he...he..). Setelah Bangsa Indonesia
mengenal kelinci dari Bangsa Belanda, barulah pada tahun 1972, Bangsa Indonesia
menemukan satu spesies asli kelinci Indonesia yang ditemukan di pulau Sumatera (Kelinci
Sumatera = Nesolagus netscheri).
Berdasarkan habitat hidupnya kelinci
diklasifikasikan menjadi kelinci bebas dan kelinci peliharaan. Yang termasuk dalam
klasifikasi kelinci bebas adalah terwelu (Lepus curpaeums) dan kelinci
liar (Oryctolagus cuniculus). Jika dilihat dari bulunya maka kelinci
diklasifikasikan menjadi kelinci berbulu pendek dan panjang dengan warna yang
agak kekuning-kuningan. Pada waktu musim dingin tiba, warna kelinci yang agak
kekuning-kuningan akan berubah menjadi kelabu. Berdasarkan rasnya kelinci diklasifikasikan
dalam beberapa ras yaitu: kelinci ras Angora, Lyon, American Chinchilla, Dutch,
English Spot, Himalayan, dan lain-lain. Kelinci ras Lyon sebenarnya merupakan
hasil persilangan kelinci ras angora dan ras lainnya. Oleh karena itu kelinci ras
Lyon sering juga disebut dengan kelinci angora jadi-jadian.
Di Indonesia sendiri banyak ditemukan kelinci lokal
yang berasal dari Pulau Jawa dan Sumatera. Nama latin kelinci jawa disebut
dengan Lepus negricollis
sedangkan nama latin unuk kelinci Sumatera adalah Nesolagus
netseherischlgel. Diperkirakan kelinci jawa masih bisa ditemukan di
hutan-hutan sekitar Jawa Barat dengan ciri-ciri fisik kelincinya adalah: warna
bulu coklat perunggu kehitaman dan memiliki ekor berwarna jingga. Beratnya bisa
mencapai 4 Kg. Kelinci Sumatera yang merupakan satu-satunya ras kelinci asli
Indonesia bisa ditemukan di pegunungan yang ada di Pulau Sumatera. Kelinci Sumatera
memiliki panjang badan mencapai 40 cm dengan warna bulunya kelabu cokelat
kekuningan
Jenis-Jenis Kelinci |
Kelinci merupakan
hewan peliharaan yang memiliki kemampuan perkembangbiakan yang luar biasa. Dalam
setahun, kelinci betina bisa melakukan lima kelahiran, dimana masing-masing
kelahiran bisa mengandung anak kelinci lebih dari satu anak kelinci. Hal ini
bisa terjadi karena kelinci memiliki uterus atau rahim lebih dari satu yang
memungkinkan untuk terjadinya multiple
impregnations. Nah.... untuk melengkapi informasi mengenai karakter biologis
kelinci lainnya, berikut admin sajikan informasi mengenai masa hidup, masa
reproduksi dan infromasi lainnya yang berkaitan dengan kehidupan biologis
kelinci.
1.
Masa hidup: 5 - 10 tahun
2.
Masa produksi: 1 - 3 tahun
3.
Masa bunting : 28-35 hari (rata-rata 29 - 31 hari)
4.
Masa penyapihan : 6-8 minggu
5.
Umur dewasa: 4-10 bulan
6.
Umur dikawinkan: 6-12 bulan
7.
Masa perkawinan setelah beranak
(calving interval): 1 minggu setelah Anak disapih.
(calving interval): 1 minggu setelah Anak disapih.
8.
Siklus kelamin : Poliestrus dalam setahun bisa 5
kali bunting
9.
Siklus berahi: Sekitar 2 minggu
10. Periode
estrus : 11 - 15 hari
11. Ovulasi:
Terjadi pada hari kawin (9 - 13 jam kemudian)
12. Fertilitas:
1 - 2 jam sesudah kawin
13. Jumlah
kelahiran: 4- 10 ekor (rata-rata 6 - 8)
14. Volume
darah: 40 ml/kg berat badan
15. Bobot
dewasa: Sangat bervariasi, tergantung pada ras, jenis kelamin, dan faktor
pemeliharaan.
Sekian dulu ya sob informasi mengenai hewan peliharaan kelinci... Lain waktu
admin akan lanjutkan kembali tulisan-tulisan yang menarik mengenai kelinci...
Jangan lupa untuk memberikan komentar yang membangun ya sob....